Senin, 16 Maret 2015

Contoh Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang ini sering disebut juga dengan penyimpangan sosial.Biasanya perilaku menyimpang di lakukan secara indvidu atau kelompok.Untuklebih jelasnya mari kita lihat contoh penyimpangan sosial

Contoh perilaku menyimpang dalam masyarakat

Oknum Polisi di Aceh Ikut Merampok Nasabah Bank BRI
TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Oknum polisi yang bertugas di Polres Aceh Tamiang, Bripka Fitri Marjoko, akhirnya menyerahkan diri setelah sempat kabur beberapa hari lalu, pascainsiden perampokan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Langsa, Jumat (6/3).
Bripka Fitri Marjoko terdeteksi polisi ikut serta dalam komplotan perampok, setelah tersangka Iskandar Daini yang tertangkap tangan buka mulut kepada penyidik.
Seorang pelaku lainnya, Ridwan, kini masih diuber dan namanya sudah dimasukkan Polres Langsa ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kapolres Langsa, AKBP Sunarya SIK, didampingi Wakapolres Kompol Saeful Hadi Rahman SIK saat menggelar konferensi pers, Jumat (13/3), mengatakan, pihaknya sangat serius mengungkap kasus perampokannasabah BRI Cabang Langsa itu, Saifuddin SE (48), warga Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota.
Siapa pun dia, baik sipil maupun polisi atau lainnya, kata Kapolres, tetap akan ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
“Buktinya setelah perampokan itu terjadi, oknum polisi Bripka Fitri Marjoko yang diketahui terlibat perampokan, terus dikejar,” kata Kapolres yang juga didampingi Kabag Ops Polres Langsa, AKP Jatmiko.
Setelah perampokan itu, Bripka Fitri teryata kabur ke Sumatera Utara (Sumut). Tapi akhirnya pada Rabu (11/3), ia bersedia menyerahkan diri ke Mapolres Aceh Tamiang.

Terkait Korupsi, Lima Anggota DPR Terpilih Batal Dilantik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR terpilih periode 2014-2019 akan dilantik pada hari ini. Namun terdapat lima anggota DPR yang batal dilantik karena terjerat kasus dugaan korupsi.Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti mengatakan pihaknya telah menerima surat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait lima anggota tersebut. "Saya terima suratnya dari KPU pukul 02.00 pagi tadi," kata Winan saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2014).Kelima anggota DPR terpilih itu antara lain Jero Wacik, Idham Samawi, Herdian Koesnadi, Jimmy Demianus, dan Iqbal Wibisono.Jero merupakan tersangka KPK dalam kasus dugaan pemerasan di Kementerian ESDM. Idham merupakan tersangka kasus dugaaan korupsi dana bantuan untuk klub sepak bola Persiba Bantul. Sedangkan, Herdian terseret kasus dugaan korupsi proyek puskesmas di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.Diketahui, KPU telah mengirimkan surat kepada Presiden mengenai izin penundaan pelantikan lima calon anggota DPR terpilih yang terkait kasus dugaan korupsi.


Pemulung Pemerkosa Putrinya Dituntut 18 Tahun Penjara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sunoto (55), terdakwa kasus kekerasan seksual terhadap anaknya, RI (11) hingga meninggal dunia, telah menjalani proses persidangan Pengadilan NegeriJakarta Timur.
Sunoto dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan ancaman hukuman 18 tahun penjara, menggunakan pasal berlapis.
Djarot Widodo, kuasa hukum Sunoto mengatakan, proses persidangan Sunoto telah memasuki tahap pleidoi (pembelaan).
Sunoto dijerat pasal 81 ayat 1 UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 tentang persetubuhan dengan kekerasan terhadap anak di bawah umur, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Namun, JPU menuntut sunoto dengan hukuman 18 tahun penjara.
"Sidangnya Pada Senin 10 Juni kemarin. Jaksa menuntut terdakwa, 18 tahun penjara. Kami sebagai kuasa hukum sudah melakukan pleidoi, karena tuntutan jaksa lebih tinggi dari ancaman hukuman. Senin kemarin kami sudah melayangkan pembelaan untuk meringankan," tuturnya saat dihubungi wartawan, Selasa (11/6/2013).
Djarot menjelaskan, Senin (17/6/2013) mendatang sidang akan dilanjutkan dengan agenda vonis. Sebagai kuasa hukum, Djarot berharap majelis hakim bisa meringankan hukuman sunoto di bawah tuntutan jaksa.
"Paling tidak di bawah 15 tahun, karena kasihan juga dia (Sunoto) sudah tua," jelasnya.

Pembunuh Warga Inggris di Bali Tertangkap, Seorang Lagi Masih Buron
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aparat Reskrimum Polda Bali yang melakukan perburuan terhadap dua pembunuh warga Inggris Robert Kevin Ellis (60), berhasil menangkap salah satu buron atas nama Rangga.
"Benar pelakunya yang menjadi DPO tertangkap. Satu tertangkap bernama Rangga dan satunya masih buron. Tertangkap di Sumba," kata Kanit II Subdit III Dit Reskrimum Polda Bali, Kompol Pande Sugiarta, Denpasar, Bali, Selasa (20/1/2015).
Rangga ditangkap tanpa melakukan perlawanan, sehingga aparat mudah untuk membekuknya, tanpa harus dilumpuhkan dengan tembakan seperti yang terjadi pada pelaku lainnya, Urbanus Yoh Ghoghi alias Ur, dan Yohanes Sairo Kodu alias Yonis.
"Dia sekarang masih dititipkan di Polres Sumba. Tidak tahu kapan dibawa ke Bali," kata Sugiarta.
Sebelumnya, Polda Bali menetapkan delapan tersangka dalam kasus ini. Enam pelaku sudah tertangkap dan telah menjalani rekonstruksi. Kini, tinggal satu orang yang masih buron. Buronan itu bernama Marten.
Diberitakan, Ellis tewas di vila Emerald Sanur pada 20 Oktober 2014. Ternyata otak pelaku pembunuhan itu adalah istrinya sendiri, Julaikah Noor Aini yang menyewa pembunuh bayaran.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian sebelumnya, jenazah Ellis dibuang di kawasan Abiansemal Kabupaten Badung. Kini, Tim Gabungan Dit Reskrimum Polda Bali, Polres Sumba Barat, dan Polsek Loura Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terus melakukan pengejaran terhadap Marten.

Begal Motor Baturaden Ngaku Polisi Saat Operasi
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Mengendarai mobil Kuda berwarna silver, sekelompok begal beraksi di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Iwan Budi Utomo (33) satu di antara anggota begal mengaku saat beraksi merasa terganggu dengan lampu sorot sepeda motor milik korban. Akhirnya, dia memalangkan mobilnya, sehingga motor yang dikendarai tiga laki-laki dan seorang gadis berhenti.
Iwan lalu turun dari kemudi karena naik pitam. Dia mengaku sebagai anggota Polres Banyumas kepada pengendara motor. Bersama lima temannya yakni Adi Triwibowo (19), Daryono (27), Angga Indri Yosa (20), Agus Sunarso (27) dan Galih Probo Pamengkas (20). Iwan mengeroyok pengendara motor.
"Kami setengah sadar. Habis minum anggur dan main-main diBaturaden," aku Iwan saat dimintai keterangan di Mapolsek Baturaden, Banyumas, Jumat (13/3/2015).
Iwan ditangkap personel Polsek Baturaden, Rabu (11/3/2015) di tempat kerjanya, tempat penggergajian kayu di Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.

Empat Copet Ditangkap di Bundaran HI Saat Kirab Jokowi-JK
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi meringkus empat copet dari sekitaran Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014).Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan saat ini keempat copet itu diamankan di Kepolisian Sektor Menteng.
"Kami menerima tujuh laporan copet. Dan di lapangan berhasil diamankan empat copet," kata Rikwanto di Bundaran HI.
Rikwanto menambahkan saat ini copet tersebut tengah diperiksa intensif oleh penyidik Polsek Menteng, Jakarta Pusat.

Terpidana Narkoba Dieksekusi Mati, Australia akan Marah pada Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, CANBERA - Gelombang amarah akan menyeruak di Australia apabila Pemerintah Indonesia tetap mengambil tindakan untuk mengeksekusi dua anggota Bali Nine. Bali Nine merupakan sindikat penyelundupan narkoba menjalani persidangan di Denpasar, Bali.
Dilansir dari The Guardian, Sabtu (17/1/2015), Greg Craven selaku Wakil Rektor Australian Catholic University, mengatakan tidak ada perbedaan secara fisik antara eksekusi regu tembak dan pria bersenjata yang bertanggung jawab atas pengepungan Sydney.Craven menyerukan kepada pemerintah Australia agar membuat pernyataan baru kepada pemerintah Indonesia setelah dua warga negaranya dinyatakan akan menghadapi hukuman mati di Indonesia. Kedua terpidana mati itu, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, akan dieksekusi secara bersama.Bulan lalu permohonan grasi dari terpidana Sukumaran ditolak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sikap keras terhadap kasus penyalahgunaan obat terlarang. Meski demikian, Jokowi belum membuat keputusan akhir tentang banding grasi Chan.
Greg mengakui, pemerintah Australia telah membuat pendekatan kepada Indonesia atas masalah ini. Menurut Greg, pihaknya tidak ingin masalah ini mempengaruhi hubungan kedua negara. “Kami tidak ingin mempengaruhi hubungan dengan Indonesia, tetapi pelestarian kehidupan masyarakatnya adalah masalah yang paling mendasar bagi Australia,” kata Greg.
Dalam konferensi pers pekan lalu, Tony Abbott menyampaikan "harapan yang mendalam" agar eksekusi ini tidak dilaksanakan. (Cesariana Sitanggang/Tribun Lampung)
Polisi Tangkap Siswa SMAN 74 Jakarta Yang Mengeroyok Siswa SMA 1 Cigombong Bogor
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah menangkap DRP alias Pangwok (17), siswa kelas XII IPS SMA N 74 Jakarta, anggota  Polsek Pesanggrahan  menangkap delapan orang pelaku lainnya. Mereka merupakan pelajar SMA N 74 Jakarta  yang diduga mengeroyok DJS (18), siswa SMAN 1 Cigombong, Bogor, di Kompleks Akrido Deplu Raya, tepatnya RT 04/03 Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan,  Jumat (28/11),
Sesaat mendapatkan keterangan dari seorang pelaku tersebut, Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Deddy Arnady mengungkapkan kalau dirinya segera menerjunkan Tim Buser yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Ipda Bowo Sutrisno untuk melakukan pengejaran.Usai melakukan pelacakan selama beberapa jam, para pelaku pun katanya berhasil ditangkap saat sedang bersembunyi di Perumahan Butterfly Jalan H Gari, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (28/11) malam.
Keseluruhan pelaku tersebut, antara lain, AA alias Arik (15) kelas X IPS, MKMA alias Kemal (15) kelas X IPS, RA (15) kelas X IPS, RGRB alias Galih (15) kelas X IPS, MAA alias Tebo (15) kelas X IPS, NW (16) kelas XI IPS, dan AD alias Dio (17) kelas XII IPS.
Tidak hanya itu, berdasarkan pengembangan, pihaknya pun berhasil menghimpun sejumlah senjata tajam sebagai barang bukti, yakni satu buah golok, dua buah clurit dan dua buah bambu serta beberapa barang milik korban, antara lain serta sebuah korek gas dan pakaian korban penuh bercak darah."Seluruhnya (pelaku-red) masih kami amankan di kantor (Mapolsek Pesanggrahan-red), anggota masih periksa lebih lanjut mengenai motif dan apakah ada pelaku lainnya dalam pengeroyokan," jelasnya kepada Wartakotalive.com, Sabtu (29/11).
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan pelajar di wilayah hukum Jakarta Selatan kembali terjadi. Kali ini bentrokan pelajar terjadi antara siswa SMA 1 Cigombong Bogor dengan SMAN 74 Pesanggrahan Jakarta di Jalan Komplek Akrido Deplu Raya, tepatnya RT 04/03 Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (28/11) kemarin.Akibatnya satu orang siswa yang diketahui berinisial DJS (18) siswa SMAN 1 Cigombong Bogor terluka hingga 14 luka sobek akibat sabetan benda tajam pada bagian leher dan punggung. Korban dilaporkan masih dalam keadaan kritis dan menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) saat ini, Sabtu (29/11/2014). (Dwi Rizki)